Sistemkami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS penyakit anemia yang disebabkan karena penyumbatan arteri. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu.
Iskemia memiliki arti dalam bidang ilmu kedokteran dan memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga iskemia dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan. Iskemia Anemia lokal yang disebabkan oleh penyumbatan arteri yang membawa darah. Kesimpulan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, arti kata iskemia adalah anemia lokal yang disebabkan oleh penyumbatan arteri yang membawa darah. Iskemia memiliki arti dalam bidang ilmu kedokteran dan fisiologi.
suatupenyakit akut dan bisa menjadi kronik, disebabkan protozoa yang hidup intrasel, genus plasmodium. 42. cirrhosis hepatis (sirosis hati) keaddan penyakit yg sudah lanjut di mana fungsi hati sudah sangat terganggu akibat banyak nya jaringan ikat di dalam hati. Penyakit ini dapat terjadi karena virus hepatits b dan c yang berkelanjutan. 43.
Anemia pada taraf ringan mungkin tidak memunculkan gejala yang begitu berarti. Namun, umumnya, gejala anemia adalah Merasa mudah marah Merasa lemah atau lelah lebih sering dari biasanya Sakit kepala Sulit berkonsentrasi atau berpikir Namun, kondisi ini bisa semakin parah apabila tidak kunjung ditangani. Jika semakin memburuk, gejala kurang darah yang muncul bisa lebih berat, seperti Warna putih pada bagian dalam kelopak mata bawah Kuku jari kaki dan tangan rapuh Punya keinginan makan makanan tidak bernutrisi yang disebut sebagai pica seperti makan es batu atau tanah Merasa pusing saat berdiri Warna kulit pucat Sesak napas Kapan saya harus ke dokter? Apabila merasa mudah lelah tanpa aktivitas berat atau bahkan tanpa alasan tertentu, cobalah untuk berkonsultasi ke dokter. Terutama jika Anda mengalami gejala-gejala di atas. Meski begitu, Anda belum tentu anemia sekalipun mengalami gejala di atas. Rasa lelah umumnya bisa jadi karena kadar hemoglobin rendah. Ini merupakan tanda awal Anda mungkin kekurangan zat besi atau penyebab lain. Anda bisa saja tak menyadari kadar Hb rendah. Hal ini umumnya diketahui ketika seseorang hendak melakukan donor darah tapi tak memenuhi kualifikasi karena kadarnya yang rendah. Periksakanlah ke dokter untuk penanganan dasar lebih lanjut. Penyebab Apa penyebab anemia? Penyebab anemia adalah kurangnya produksi sel darah merah. Ada banyak organ tubuh yang ikut bertanggung jawab untuk membantu membuat sel darah merah. Namun, sebagian besar pekerjaan ini dilakukan di sumsum tulang. Sumsum adalah jaringan lunak di tengah tulang yang membantu membentuk semua sel darah. Sel-sel darah merah yang masih muda umumnya dapat bertahan antara 90 – 120 hari. Secara alami, tubuh kemudian akan mengganti sel-sel darah tua dan sudah rusak. Proses ini semua diatur oleh hormon erythropoietin EPO yang dibuat di ginjal. Hormon ini akan memberikan sinyal kepada sumsum tulang Anda untuk membuat lebih banyak sel darah merah. Pada kebanyakan kasus, anemia disebabkan oleh kadar hemoglobin yang tidak mencukupi. Jenis-Jenis Jenis anemia berdasarkan penyebab Saat ini. ada lebih dari 400 jenis anemia yang telah teridentifikasi. Anemia akibat kekurangan zat besi, alias defisiensi besi adalah yang paling umum terjadi di seluruh dunia. Berikut ini adalah pembagian jenis-jenis anemia. 1. Akibat kurang produksi sel darah merah Anemia defisiensi zat besi, terjadi karena kemampuan tubuh dalam menyerap zat besi telah menurun. Anemia kekurangan vitamin B-12 dan folat Anemia karena penyakit kronis, seperti penyakit ginjal, leukemia atau kanker darah lainnya, lupus, HIV, dan rheumatoid arthritis. Anemia akibat efek samping kemoterapi, menyebabkan produksi sel darah merah dalam tubuh berhenti sementara. Anemia aplastik adalah kondisi kekurangan darah merah akibat kegagalan fungsi sumsum tulang. 2. Akibat kehilangan darah merah Anemia akibat kehilangan darah akut, bisa terjadi karena pembedahan, trauma, atau perdarahan akut dari luka Anemia kehilangan darah kronis, dapat terjadi karena menstruasi berat menorrhagia atau karena perdarahan saluran pencernaan. Kondisi ini juga dapat menyebabkan kekurangan zat besi. 3. Akibat kerusakan sel darah merah Anemia karena keturunan bisa terjadi akibat struktur hemoglobin atau sel darah merah berubah, sehingga membuatnya lebih rapuh atau berumur pendek, seperti anemia sel sabit, talasemia, defisiensi glukosa-6-fosfat dehidrogenase G6PD, defisiensi piruvat kinase, elliptocytosis herediter, dan spherocytosis herediter. Anemia hemolitik alloimun adalah jenis kurang darah akibat golongan darah yang tidak kompatibel. Ini bisa terjadi melalui reaksi transfusi atau pada kehamilan ketika darah ibu Rh-negatif dan darah janin Rh-positif. Anemia hemolitik autoimun adalah penyakit yang disebabkan oleh kekeliruan sistem kekebalan tubuh sehingga menyerang dan menghancurkan sel darah merah. Anemia induksi obat, terjadi akibat reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap efek obat antibiotik. Anemia hemolitik mekanis adalah penyakit yang disebabkan oleh kerusakan fisik pada sel darah merah. Faktor pemicunya dapat berupa efek alat medis, tekanan darah tinggi, atau bahkan aktivitas berat. Hemoglobinuria nokturnal paroksismal adalah jenis kekurangan darah yang terjadi ketika tubuh Anda menghancurkan sel darah merah lebih cepat. Selain itu tubuh juga membuat setiap jenis sel darah terlalu sedikit. Faktor Risiko Siapa saja yang berisiko mengalami kurang darah? Faktor-faktor ini akan meningkatkan risiko Anda mengalami penyakit anemia Pola makan kurang vitamin atau kadar nutrisi tertentu, seperti zat besi atau vitamin B12 Gangguan usus, seperti penyakit celiac dan penyakit Crohn Menstruasi Kehamilan Punya penyakit kronis, seperti kanker, ginjal atau gagal hati. Riwayat keluarga Faktor-faktor lain seperti pernah mengalami infeksi tertentu, penyakit darah, gangguan autoimun, alkoholisme, paparan bahan kimia beracun, juga dapat menurunkan produksi sel darah merah Komplikasi Apa komplikasi yang mungkin terjadi? Jika tidak diobati, gangguan ini dapat menyebabkan masalah kesehatan serius. Beberapa komplikasi yang dapat muncul akibat anemia yang tak ditangani adalah Kelelahan berat. Anda mungkin akan mudah lelah sehingga tidak dapat menyelesaikan tugas sehari-hari. Anda mungkin terlalu lelah untuk bekerja atau bahkan beraktivitas ringan Masalah jantung. Kondisi kekurangan darah ini dapat menyebabkan aritmia, yaitu denyut jantung yang cepat atau tidak teratur. Jantung Anda harus memompa lebih banyak darah untuk memenuhi kekurangan oksigen dalam darah. Kondisi ini bahkan dapat menyebabkan gagal jantung kongestif. Kematian. Beberapa kondisi keturunan, seperti anemia sel sabit, bisa menjadi serius dan menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa. Kehilangan banyak darah dengan cepat dan parah dapat berakibat fatal. Diagnosis & Pengobatan Bagaimana cara mendiagnosis anemia? Cara dokter mendiagnosis penyakit anemia adalah dengan lebih dulu memeriksa kondisi fisik pasien tersebut, dengan mencari tahu gejala-gejala yang muncul. Jika gejala yang Anda rasakan dicurigai sebagai kurang darah, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan darah lengkap juga disebut CBC, complete blood count yang dapat menunjukkan jika Anda memiliki anemia normositik. Jika tes darah lengkap Anda menunjukkan rendahnya jumlah sel darah merah yang berukuran normal, dokter mungkin akan merekomendasikan lebih banyak tes lanjutan untuk memastikan diagnosis secara resmi. Jika Anda lahir dengan kondisi ini, anggota keluarga yang lain juga mungkin perlu diuji. Tes lain untuk mendiagnosis anemia adalah Tes kadar zat besi, vitamin B12, asam folat, dan vitamin dan mineral lainnya Tes jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobin Tes jumlah retikulosit Tes-tes lain mungkin dilakukan untuk menemukan masalah medis yang dapat menyebabkan Anda mengalami kekurangan darah. Bagaimana cara baca hasil diagnosis? Pada orang dewasa, kondisi anemia dapat ditandai dengan jumlah darah yang dibawa batas normal. Berikut adalah jumlah normal darah orang dewasa Hemoglobin Hb laki-laki 13,2 – 16,6 gram/dL dan perempuan 11,6 – 15,0 gram/dL Hematokrit laki-laki 40 – 52%; wanita 35 – 47% Setelah mendiagnosis dan hasilnya positif, dokter Anda mungkin merujuk Anda ke ahli hematologi, seorang dokter yang berspesialisasi dalam gangguan darah, untuk menentukan penyebab tubuh yang kekurangan darah. Apa tes medis lainnya yang dapat membantu diagnosis? Jika Anda dipastikan punya anemia, dokter Anda mungkin menganjurkan tes tambahan untuk menentukan penyebab yang mendasarinya. Misalnya, defisiensi zat besi dapat disebabkan oleh perdarahan kronis ulkus luka, polip jinak di usus besar, kanker usus besar, tumor atau masalah ginjal. Kadang mungkin perlu untuk mempelajari sampel sumsum tulang Anda untuk mendiagnosis kondisi kekurangan darah ini. Apa saja pilihan pengobatan untuk anemia? Pengobatan anemia umumnya dilakukan dengan tujuan mengatasi penyebab kekurangan darah Anda terlebih dahulu. Beberapa pengobatan dasar anemia yang akan dianjurkan dokter, biasanya Transfusi darah Kortikosteroid atau obat lain yang menekan sistem kekebalan tubuh Erythropoietin, obat yang membantu sumsum tulang Anda membuat lebih banyak sel darah Suplemen zat besi, vitamin B12, asam folat, atau vitamin dan mineral lainnya Penyakit ini bisa menjadi sangat parah, kronis, atau bahkan fatal ketika jenisnya adalah yang diwariskan. Namun, dengan pengobatan yang tepat, penyakit kekurangan darah yang paling parah sekalipun kemungkinan dapat diatasi. Pencegahan Bagaimana cara sederhana mengatasi dan mencegah anemia? Sering kali, Anda dapat mengatasi anemia dan mencegah kondisi kekurangan sel darah merah tanpa perlu perawatan medis khusus. Beberapa kondisi anemia memang tidak dapat dicegah. Namun, terdapat beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah anemia defisiensi zat besi dan vitamin dengan cara memilih diet yang mencakup berbagai vitamin dan nutrisi, seperti Konsumsi zat besi Konsumsi folat Konsumsi vitamin B12 Banyak konsumsi vitamin C
EmboliParu adalah penyumbatan arteri pulmonalis (arteri paru-paru) oleh suatu embolus, yang terjadi secara tiba-tiba. Suatu emboli bisa merupakan gumpalan darah (trombus), tetapi bisa juga berupa lemak, cairan ketuban, sumsum tulang, pecahan tumor atau gelembung udara, yang akan mengikuti aliran darah sampai akhirnya menyumbat pembuluh darah.
Sistem kami menemukan 7 jawaban utk pertanyaan TTS anemia lokal penyumbatan arteri. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS Teka Teki Silang populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Masukkan juga jumlah kata dan atau huruf yang sudah diketahui untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Gunakan tanda tanya ? untuk huruf yang tidak diketahui. Contoh J?W?B
1 Anemia • Anemia sel sabit merupakan penyakit menurun tak bisa diobati • Anemia perniosa, rendahnya jumlah eritrosit karena makan kurang vit B12 2. Talasemia Sel darah merah abnormal,umur lebih pendek,diasesi dengan transfusi darah 3. Hemofili Darah sulit/tidak bisa membeku 4. varises Pelebaran pembuluh vena 5. Atherosklerosis
Sistem kami menemukan 6 jawaban utk pertanyaan TTS anemia lokal yang disebabkan penyumbatan arteri. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS Teka Teki Silang populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Masukkan juga jumlah kata dan atau huruf yang sudah diketahui untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Gunakan tanda tanya ? untuk huruf yang tidak diketahui. Contoh J?W?B
Dengandemikian, obstruksi arteri koroner kiri sering menyebabkan infark anterior dan infark inferior disebabkan oleh obstruksi arteri koroner kanan. Nekrosis miokard akut hampir selalu terjadi akibat penyumbatan total arteri koronaria oleh trombus yang terbentuk pada plak aterosklerosis yang tidak stabil, juga sering mengikuti ruptur plak
Atherosclerosis atau aterosklerosis adalah penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri akibat penumpukan plak di dinding pembuluh darah. Kondisi ini merupakan penyebab umum penyakit jantung koroner atherosclerosis heart disease. Arteri adalah pembuluh darah pembawa oksigen serta nutrisi dari dan ke jantung, juga ke seluruh organ lain. Tersumbatnya arteri akibat penumpukan plak kolesterol akan menghambat aliran darah ke organ-organ tubuh. Pada awalnya, aterosklerosis tidak menimbulkan gejala apa pun. Gejala baru muncul ketika aliran darah ke organ atau jaringan tubuh terhambat. Proses penumpukan plak sampai gejala aterosklerosis timbul bisa memakan waktu hingga bertahun-tahun. Penyebab Aterosklerosis Penyebab pasti aterosklerosis belum diketahui, tetapi penyakit ini dimulai ketika terjadi kerusakan atau cedera di lapisan dalam arteri. Kerusakan tersebut dapat disebabkan oleh Kolesterol tinggi Tekanan darah tinggi Diabetes Peradangan akibat penyakit tertentu, seperti lupus Obesitas Kebiasaan merokok Saat lapisan dalam arteri rusak, lemak serta zat lain menjadi mudah menempel dan menggumpal di sana. Seiring berjalannya waktu, gumpalan atau plak ini terus menumpuk dan mengeras sehingga pembuluh darah arteri menyempit dan kaku. Penyempitan pembuluh darah akan menghambat suplai oksigen serta nutrisi ke organ-organ tubuh. Hal ini membuat fungsi organ tersebut menurun, bahkan terhenti, tergantung seberapa parah penyempitan yang terjadi. Perkembangan aterosklerosis hingga menimbulkan gejala sangat lambat, bahkan bisa sampai puluhan tahun. Namun, kondisi di bawah ini dapat membuat seseorang lebih berisiko atau lebih cepat mengalami aterosklerosis Usia di atas 40 atau 50 tahun Pola hidup yang tidak sehat, seperti malas bergerak atau jarang berolahraga Pola makan tidak sehat dan sering mengonsumsi minuman beralkohol Stres berkepanjangan Riwayat aterosklerosis pada keluarga Gejala dan Komplikasi Aterosklerosis terosklerosis awalnya tidak menimbulkan gejala, sampai pembuluh darah arteri sudah sangat menyempit bahkan tertutup Akibatnya, pembuluh arteri tidak lagi dapat menyalurkan darah dalam jumlah cukup ke organ-organ tubuh. Karena gejalanya baru muncul setelah bertahun-tahun, banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya menderita aterosklerosis sampai muncul komplikasi. Komplikasi yang muncul bisa beragam, tergantung lokasi terjadinya aterosklerosis, antara lain Aterosklerosis di jantung Aterosklerosis di jantung bisa menyebabkan penyakit jantung koroner dan serangan jantung. Kedua gangguan tersebut memiliki sejumlah gejala yang serupa, yaitu Nyeri dada seperti ditekan atau diremas angina Nyeri atau tekanan pada pundak, lengan, rahang, atau punggung Gangguan irama jantung aritmia Sesak napas, berkeringat, dan gelisah Aterosklerosis di tungkai Aterosklerosis di kaki atau lengan bisa menyebabkan penyakit arteri perifer. Gangguan ini ditandai dengan gejala berikut Nyeri, kram, hingga mati rasa di area lengan atau tungkai Nyeri saat berjalan dan mereda setelah beristirahat klaudikasio intermiten Tungkai bagian bawah terasa dingin Luka di jempol, telapak, atau kaki yang tidak kunjung sembuh Aterosklerosis di otak Bila terjadi pada pembuluh darah di otak, aterosklerosis bisa menyebabkan stroke, yang ditandai dengan gejala berupa Mati rasa hingga lumpuh pada salah satu sisi wajah, lengan, atau tungkai Kebingungan dan sulit untuk dapat berbicara dengan jelas Kehilangan penglihatan pada salah satu mata atau kedua mata Kehilangan koordinasi dan keseimbangan Pusing dan sakit kepala berat Sulit bernapas dan kehilangan kesadaran Aterosklerosis di ginjal Penumpukan plak pada pembuluh arteri di ginjal dapat menyebabkan gagal ginjal. Gangguan ini bisa dikenali dari sejumlah gejala, seperti Jarang buang air kecil Mual yang terasa terus menerus Tubuh terasa sangat lelah dan sering mengantuk Tungkai membengkak Bingung dan sulit berkonsentrasi Sesak napas dan dada terasa nyeri Kapan harus ke dokter Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala yang telah disebutkan di atas. Anda juga perlu segera ke IGD bila mengalami gejala serangan jantung atau stroke. Kedua kondisi tersebut harus segera ditangani, karena bisa berakibat fatal bila menunggu lama. Jika Anda menderita diabetes atau hipertensi, lakukan kontrol rutin ke dokter untuk memantau kondisi penyakitnya dan mencegah kemungkinan komplikasi aterosklerosis. Bila Anda perokok, berusahalah untuk menghentikan kebiasaan tersebut. Merokok tidak hanya bisa menyebabkan aterosklerosis, tetapi juga penyakit lain. Jika berhenti merokok dirasa sangat sulit, pergilah ke dokter untuk mengikuti program berhenti merokok. Diagnosis Aterosklerosis Dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien dan melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik dilakukan dengan mengecek denyut nadi, detak jantung, dan tekanan darah pasien. Dokter juga akan memeriksa kemungkinan pasien memiliki luka yang lambat atau tidak kunjung sembuh. Jika pasien diduga mengalami aterosklerosis, dokter akan melakukan sejumlah tes penunjang untuk memastikannya, seperti Tes darah, untuk melihat kadar kolesterol dan gula darah Ankle-brachial index ABI, yaitu tes perbandingan indeks tekanan darah kaki dan lengan, guna memeriksa penyumbatan arteri pada area tungkai Elektrokardiogram EKG, untuk memeriksa aktivitas listrik jantung dan melihat tanda penyakit jantung koroner atherosclerosis heart disease USG Doppler, untuk mendeteksi penyumbatan arteri di tungkai dengan menggunakan gelombang suara Stress test atau pemeriksaan EKG treadmill, untuk memeriksa aktivitas listrik jantung dan tekanan darah saat melakukan aktivitas fisik Angiografi, yaitu pemeriksaan kondisi arteri jantung dengan menyuntikkan zat kontras pewarna pada arteri, sehingga dapat terlihat dengan jelas melalui foto Rontgen Pemindaian dengan magnetic resonance angiography MRA dan CT scan, untuk memeriksa kondisi pembuluh darah arteri Pengobatan Aterosklerosis Penangan aterosklerosis dapat dilakukan dengan tiga metode, yaitu perubahan gaya hidup, obat-obatan, serta prosedur medis. Perubahan gaya hidup sehari-hari merupakan hal utama yang perlu dilakukan. Pasien dianjurkan untuk lebih sering berolahraga guna meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah, serta mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung kolesterol. Selain menyarankan perubahan gaya hidup, dokter juga dapat memberi obat-obatan untuk mencegah arterosklerosis bertambah buruk. Obat-obatan ini dapat berupa Obat untuk mencegah penggumpalan darah, seperti aspirin Obat untuk menurunkan tekanan darah, seperti penghambat beta beta blockers, antagonis kalsium calcium channel blockers, serta diuretik Obat penurun kadar kolesterol, seperti statin dan fibrat Obat untuk mencegah penyempitan arteri, seperti ACE inhibitor Obat untuk mengendalikan penyakit yang bisa menyebabkan aterosklerosis, seperti obat diabetes untuk menjaga kadar gula darah. Pada kasus aterosklerosis yang parah, dokter mungkin akan menyarankan penanganan dengan Pemasangan ring stent dan angioplasty Prosedur ini digunakan untuk membuka penyumbatan atau penyempitan arteri, kemudian memasang tabung kecil di sana agar aliran darah kembali lancar. Terapi fibrinolitik Terapi ini dilakukan untuk mengatasi penyumbatan arteri akibat pembekuan darah, dengan memberikan obat pelarut atau pemecah gumpalan darah fibrinolitik. Operasi bypass Prosedur ini dilakukan dengan cara memintas pembuluh darah yang tersumbat menggunakan pembuluh darah dari bagian tubuh lain atau selang berbahan sintetis. Endarterektomi Prosedur ini dilakukan untuk membuang tumpukan lemak pada dinding arteri yang menyempit. Biasanya, prosedur ini dilakukan pada arteri di leher. Arterektomi Prosedur ini dilakukan untuk membuang plak di arteri dengan menggunakan kateter berpisau tajam di salah satu ujungnya. Pencegahan Aterosklerosis Aterosklerosis dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat. Cara yang bisa dilakukan antara lain Melakukan pola makan sehat dengan gizi seimbang yang kaya serat dan karbohidrat kompleks, serta rendah kolesterol Menghindari atau membatasi konsumsi minuman beralkohol Berolahraga selama 30 menit per hari, setidaknya 5 hari dalam seminggu Berhenti merokok Menjaga berat badan dalam rentang ideal Mengelola stress dengan baik, misalnya dengan relaksasi mengendurkan otot-otot yang tegang atau meditasi Beristirahat dan tidur yang cukup
Telahbanyak ditemukan kasus herediter atau familier faktor genetik dari pasien karsinoma nasofaring dengan keganasan pada organ tubuh lain. Pengaruh genetik terhadap karsinoma nasofaring sedang dalam penelitian dengan mempelajari cell mediated immunity dari EBV dan tumor as s osiated antigens pada karsinoma nasofaring. Sebagian besar pasien
Pada kebanyakan kasus, penyebab kekurangan sel darah merah yang menandakan anemia adalah kurangnya kadar hemoglobin dalam darah. Hemoglobin adalah protein khusus yang bertugas mengikat oksigen dan nutrisi penting pada sel-sel darah merah untuk kemudian dialirkan ke seluruh tubuh. Protein ini juga berfungsi memberikan warna merah pada darah. Faktor apa saja yang membuat Anda berisiko mengalami anemia? Anemia adalah masalah kesehatan yang sangat umum. Kondisi yang juga dikenal dengan kurang darah ini terjadi setidaknya pada lebih dari 1,6 miliar orang di dunia. Wanita, baik yang remaja maupun dewasa, serta orang-orang dengan penyakit kronis tertentu memiliki risiko yang lebih tinggi terkena kondisi ini. Penyebab utama anemia adalah kurangnya sel darah merah. Terdapat beberapa hal yang menyebabkan kondisi anemia sebagaimana dikutip dari Mayo Clinic, yaitu 1. Kurang asupan gizi Faktor risiko penyebab anemia yang paling umum adalah kekurangan gizi. Beberapa vitamin atau mineral tertentu punya peran penting untuk membantu tubuh membuat sel darah merah, seperti zat besi, asam folat vitamin B9, dan vitamin B12. Mencukupi asupan makanan kaya zat besi penting agar tubuh mampu memproduksi hemoglobin. Tanpa zat besi yang cukup, Anda dapat mengalami gejala anemia defisiensi besi. Sementara itu, kurang asupan vitamin B dapat memicu gejala anemia defisiensi folat dan B12. Baik asam folat B9 dan vitamin B12 sama penting untuk membantu proses pembentukan keping sel darah merah yang mengandung oksigen. Keduanya juga penting untuk memastikan kelancaran transportasi sel darah merah untuk mengalirkan oksigen dalam jumlah cukup ke seluruh tubuh. Apabila jumlah sel darah merah kurang, jaringan dan organ tubuh tidak dapat bekerja dengan baik. Akibatnya, oksigen yang dibawa sel darah ke seluruh tubuh menjadi terlalu sedikit. Anda pun merasa pusing, lemas, dan pucat. 2. Gangguan pencernaan Memiliki gangguan atau penyakit yang memengaruhi proses cerna dan penyerapan nutrisi dapat menjadi salah satu penyebab anemia, seperti penyakit Celiac. Penyakit ini menyebabkan kerusakan pada usus kecil yang berfungsi menyerap gizi dari makanan untuk disalurkan ke seluruh tubuh. Kerusakan usus kecil ini tentu akan memengaruhi penyerapan zat besi, folat, dan vitamin B12 yang membantu proses pembentukan sel darah merah. 3. Jenis kelamin Wanita memiliki kadar hemoglobin dan hematokrit lebih rendah ketimbang pria. Pada pria sehat, kadar hemoglobin normal adalah sekitar 14-18 g/dL dan hematokritnya 38,5-50 persen. Sementara itu, pada perempuan sehat, kadar normal hemoglobinnya bisa sekitar 12-16 g/dL dan hematokrit sebesar 34,9-44,5 persen. Perbedaan inilah yang membuat wanita lebih rentan mengalami anemia daripada laki-laki. Selain itu, kebutuhan zat besi wanita lebih tinggi dibandingkan dengan pria. Perempuan membutuhkan asupan zat besi yang lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki. Tabel Angka Kecukupan Gizi AKG mengatakan bahwa kebutuhan zat besi remaja perempuan usia 13-29 tahun adalah 26 mg, angka ini jauh lebih tinggi bila dibandingkan laki-laki seusianya. Remaja perempuan yang sedang dalam masa puber pun butuh lebih banyak asupan zat besi daripada anak laki-laki puber. Jika tidak tercukupi, kondisi-kondisi ini membuat wanita berisiko mengalami kekurangan zat besi, yang dapat berkembang menjadi anemia. 4. Menstruasi berat Menstruasi berat atau menorrhagia dapat menjadi penyebab terjadinya anemia pada remaja wanita dan dewasa. Pada perempuan, asupan zat besi tidak hanya digunakan untuk mendukung pertumbuhan, tetapi juga digunakan untuk mengganti zat besinya yang hilang karena menstruasi setiap bulannya. Ketika haid berlangsung lebih lama dan darah yang keluar juga lebih banyak dari biasanya, Anda berisiko mengalami kekurangan darah. Ini karena volume darah yang terbuang cenderung lebih banyak daripada yang dihasilkan. Kondisi ini menimbulkan tanda dan gejala anemia, termasuk kulit pucat dan gampang lelah. 5. Kehamilan Hamil juga bisa menjadi salah satu faktor risiko Anda didiagnosis anemia. Pada saat hamil, otomatis tubuh ibu akan menghasilkan sel darah lebih banyak untuk mendukung pertumbuhan bayi. Jika ibu hamil tidak bisa mencukupi asupan makanan kaya zat besi, asam folat, atau nutrisi lainnya, sel darah merah yang dihasilkan tubuh akan lebih sedikit dari seharusnya. Ini adalah penyebab utama munculnya anemia pada ibu hamil. Proses persalinan dan masa nifas juga membuat wanita kehilangan banyak darah, sehingga membuatnya lebih rentan kena anemia dibandingkan pria. Semakin sering hamil dan bersalin, semakin besar kemungkinan wanita untuk mengalami anemia kronis. 6. Penyakit kronis Penyakit kronis dapat menjadi salah satu faktor risiko penyebab anemia. Penyakit kronis dapat menyebabkan perubahan pada sistem tubuh untuk memproduksi sel darah merah yang sehat. Kondisi ini menyebabkan produksi sel darah merah terhambat, sel darah merah yang lebih cepat mati, atau justru gagal sama sekali. Beberapa penyakit kronis yang berpotensi menyebabkan anemia, antara lain Penyakit ginjal Infeksi dan inflamasi kronis Kanker 7. Trauma luka atau habis operasi Kecelakaan, trauma, atau operasi dapat menjadi penyebab anemia pada beberapa orang. Trauma atau operasi dapat menyebabkan tubuh kehilangan darah banyak. Alhasil, simpanan darah dan zat besi dalam tubuh akan terbuang. Anda pun dapat mengalami anemia defisiensi besi karena kekurangan zat besi. 8. Riwayat keluarga Punya anggota keluarga yang mengalami anemia akan meningkatkan risiko Anda mengalaminya juga. Salah satu jenis anemia yang rentan diturunkan dalam silsilah keluarga adalah anemia sel sabit. Penyebab anemia sel sabit yaitu struktur hemoglobin dalam darah yang berubah. Ini membuat sel darah merah menjadi lebih cepat mati. Ini hanya bisa terjadi karena diturunkan secara genetik. Jika Anda khawatir akan kondisi kesehatan Anda, silakan periksa gejala yang Anda rasakan di sini.
Berikutini makna dan tulisan kata iskemia yang benar: is·ke·mia /iskémia/ n Dok anemia lokal yg disebabkan oleh penyumbatan arteri yg membawa darah Bantuan Penjelasan Simbol a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja n Merupakan Bentuk Kata benda ki Merupakan Bentuk Kata kiasan
A anemia é marcada pela falta de hemoglobina no sangue. Foto GI/Getty Images Publicidade A anemia é definida como uma deficiência nos níveis de hemoglobina, uma proteína dos glóbulos vermelhos ou hemácias do sangue que ajuda a transportar o oxigênio pelo organismo. Como consequência, diferentes tecidos e órgãos do corpo sofrem com a falta de oxigenação, o que pode gerar diferentes sintomas. O tratamento depende do tipo e da gravidade do problema — e vai desde a suplementação de ferro ou vitaminas do complexo B até o transplante de medula óssea. Na maioria das vezes, a anemia é consequência de uma doença ou carência nutricional, e não uma enfermidade em si. +LEIA TAMBÉM Para que serve a ivermectina Sintomas de anemia Os mais frequentes são Palidez da pele e mucosas Cansaço Falta de apetite Dor de cabeça Tontura Falta de ar Dor no peito Vontade de comer coisas estranhas gelo, terra… No caso das crianças, dificuldade de aprendizado e concentração Como esses sinais são comuns a vários outros quadros, só exames mais detalhados definem a anemia. Tipos de anemia Eles são definidos pela causa da anemia — embora os sintomas se assemelhem bastante entre um e outro. Confira os principais Anemia ferropriva é provocada pela carência de ferro, um mineral que integra a hemoglobina e ajuda na produção das hemácias. É o tipo mais comum de anemia no mundo todo. “Ela surge devido a ingestão inadequada de ferro, principalmente na infância, adolescência e gravidez”, explica o hematologista Fernando Ferreira Costa, coordenador do comitê de glóbulos vermelhos e de ferro da Associação Brasileira de Hematologia, Hemoterapia e Terapia Celular ABHH. Anemias por deficiência de vitamina B12 e ácido fólico “Essas vitaminas do complexo B são importantes para a manutenção do DNA. Sem elas, o paciente não consegue fazer as células da medula óssea se dividirem para formarem os glóbulos vermelhos”, informa Costa. Quando a falta desses nutrientes é causada pela dieta inadequada, dá-se o nome de anemia megaloblástica. Porém, algumas pessoas possuem uma doença autoimune que as impede de absorver essas vitaminas pela alimentação. Se isso culminar em redução das hemoglobinas, estamos diante da anemia perniciosa. Anemia aplástica essa é uma doença autoimune marcada pela redução na produção de diferentes constituintes do sangue. Ela pode ser hereditária ou, mais comumente, disparada por certas infecções HIV, hepatite, vírus Epstein Barr… ou exposição a produtos químicos tóxicos. Essa versão de anemia acarreta sintomas específicos, como sangramentos involuntários constantes e manchas roxas pelo corpo. Anemia hemolítica “Em pessoas saudáveis, os glóbulos vermelhos vivem, em média, 120 dias. Na anemia hemolítica, o tempo é reduzido para dez a 20 dias”, compara Costa. Essas células são destruídas pelos próprios anticorpos do corpo, seja em decorrência de uma doença autoimune, seja pela ação de medicamentos e reações à transfusão de sangue. Continua após a publicidade Anemia falciforme é um tipo de anemia hemolítica hereditária. A hemoglobina dos pacientes com essa doença tem um formato diferente, que acaba se destruindo com mais facilidade. Eles sentem dor no corpo e correm maior risco de infecções. Quais são os fatores de risco Herança genética Crianças e adolescentes em fase de crescimento Gestantes Idosos Mulheres com fluxo menstrual intenso Pessoas que seguem dietas restritivas ou pobres em nutrientes pessoas vegetarianas ou veganas devem conversar com profissionais Pacientes com doenças crônicas, autoimunes ou que causam sangramentos Como é o diagnóstico A identificação da anemia se baseia principalmente na história do paciente e em um hemograma, o popular exame de sangue. “Mas também precisamos identificar o tipo e as razões da anemia. É necessário saber o porquê de ela ter aparecido”, pontua Costa. Isso pode exigir testes complementares. Definir a versão de anemia nem sempre é fácil. Casos complexos em geral precisam ser encaminhados para um hematologista. A anemia tem cura? Como funciona o tratamento As anemias provocadas por desajustes na alimentação são facilmente tratáveis com suplementação por via oral ou injetável, que sempre deve ser recomendada por um especialista. Em paralelo, a pessoa será orientada a acertar sua dieta. Se o aporte de ferro ou de vitaminas do complexo B for normalizado, pronto a anemia tende a desaparecer. Já outras situações envolvem tratamentos mais delicados. “Para lidar com a aplástica, por exemplo, temos que fazer um transplante de medula óssea 100% compatível”, avisa Costa. “Na falciforme, a terapia básica se inicia nos primeiros anos de vida com o intuito de prevenir complicações e infecções. São aplicadas vacinas e antibióticos profiláticos”, acrescenta o expert. O paciente precisa de um acompanhamento multiprofissional por toda a vida. Como prevenir a anemia As anemias com razões autoimunes e hereditárias, infelizmente, não são preveníveis. Mas as geradas por deficiências nutricionais, sim. Para começar, não deixe de investir em uma alimentação rica em ferro, vitamina B12 e ácido fólico. Você encontra esses itens em frutas, verduras, cereais, leguminosas, leite, carnes e ovos. Uma dica para quem não come carne é valorizar as frutas ricas em vitamina C. Essa substância potencializa a absorção do ferro presente nas leguminosas. Os veganos especificamente precisam fazer suplementação de B12, um nutriente encontrado apenas em itens derivados de animais. “Além disso, é importante saber que existem fases da vida nas quais necessitamos de suplementos, sempre sob recomendação médica”, pontua Costa. Na gravidez, o obstetra deve repor o ferro da mulher, pois o feto exigirá uma quantidade maior do mineral. Adolescentes também têm que ficar de olho nos níveis de ferro. Já idosos tendem a sofrer com a carência de B12. Por fim, o aleitamento materno é especialmente importante para evitar a anemia em bebês, especialmente nos com 6 meses de vida ou menos. “Se no primeiro ano a criança não for amamentada, provavelmente precisará de suplemento de ferro. Isso precisa ser avaliado pelo pediatra”, finaliza Costa. Continua após a publicidade Alimentação saudávelAnemiaComplementos alimentares - vitaminasGenéticaGravidezSuplementos alimentaresVegetarianismo A saúde está mudando. O tempo todo. Acompanhe por VEJA SAÚDE e também tenha acesso aos conteúdos digitais de todos os outros títulos Abril* Informação, medicina e ciência para cuidar bem do seu corpo e mente. *Acesso digital ilimitado aos sites e às edições das revistas digitais nos apps Veja, Veja SP, Veja Rio, Veja Saúde, Claudia, Superinteressante, Quatro Rodas, Você SA e Você RH. * Pagamento anual de R$ 96, equivalente a R$ 2 por semana.
iskemia[KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA]. is·ke·mia /iskémia/ n Dok anemia lokal yg disebabkan oleh penyumbatan arteri yg membawa darah
Halodoc, Jakarta - Ustaz Yusuf Mansur dikabarkan tengah menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami penyumbatan pada pembuluh darahnya. Kabarnya, penyumbatan terjadi pada area leher menuju kepala yang mengakibatkan munculnya gumpalan dan terjadi pembengkakan pada area kepala kanan bagian belum diketahui dengan pasti bagian pembuluh darah tempat terjadinya penyumbatan, apakah terjadi pada pembuluh darah arteri atau vena. Sebenarnya, apa perbedaan dari penyumbatan yang muncul pada pembuluh darah arteri dan vena?Penyumbatan pada Pembuluh Darah ArteriPembuluh darah arteri dan vena memiliki tugas yang sangat besar. Keduanya merupakan bagian dari sistem transportasi yang berfungsi untuk mengalirkan darah. Arteri akan membawa darah yang sarat oksigen dari jantung ke seluruh tubuh, sedangkan vena akan membawa kembali darah yang tidak banyak mengandung oksigen kembali ke juga Penyempitan Pembuluh Darah Dapat Dicegah dengan 7 Cara IniDari sini, pembuluh arteri pulmonalis akan membawa darah menuju ke paru-paru untuk digantikan dengan darah bersih yang kaya akan oksigen. Lalu, pembuluh vena pulmonalis akan membawa darah kembali ke jantung dan prosesnya pun dimulai kembali. Namun, terkadang pembuluh darah arteri atau vena bisa mengalami penyempitan atau penyumbatan, sehingga darah tidak bisa melaluinya dengan mudah. Apapun yang menghambat aliran darah pada tubuh akan mengakibatkan organ tidak mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk bisa bekerja dengan optimal. Apabila darah mengalir terlalu lambat, sangat mungkin terjadi genangan dan membentuk gumpalan. Penyumbatan yang terjadi pada pembuluh darah arteri akan mengakibatkan terganggunya aliran darah bersih dari jantung yang menuju ke seluruh tubuh, terutama ke organ-organ penting. Biasanya, kondisi ini terjadi karena penumpukan lemak yang berlebihan atau dalam istilah medis disebut dengan juga Penyumbatan Pembuluh Darah Terjadi Akibat Iskemia?Jika terjadi pada jantung, masalah kesehatan ini dikenal dengan penyakit jantung koroner. Penyumbatan bisa terjadi pada pembuluh darah di otak, leher, koroner jantung, atau bagian tubuh lainnya. Meski begitu, penyumbatan paling sering terjadi pada jantung yang menyebabkan seseorang mengalami serangan ada pula arteri karotis yang mengalir melalui pembuluh darah di kedua sisi leher yang memasok darah ke otak, wajah, dan leher. Dilansir dari WebMD, penumpukan plak akibat arteri karotis akan menyebabkan terjadinya penyempitan, sehingga hanya sedikit darah yang masuk. Plak pun bisa pecah dan membentuk gumpalan, yang jika tersangkut di pembuluh darah ke otak dan menghalangi alirannya bisa berujung pada penyakit stroke. Penyumbatan pada Pembuluh Darah VenaSementara itu, penyumbatan pada pembuluh darah vena mengakibatkan terganggunya aliran darah yang menuju ke jantung. Penyebabnya bisa karena tumor atau jaringan yang membengkak dan mengimpit vena, sehingga terjadi pembengkakan. Lokasi penyumbatan bisa pada area leher atau bagian tubuh lainnya. Baca juga Cegah Aterosklerosis Terjadi di Usia MudaSelain itu, penyumbatan pada pembuluh darah vena juga termasuk deep vein thrombosis atau DVT yang biasanya terjadi pada kaki. Umumnya, kondisi ini terjadi karena duduk atau berbaring terlalu lama yang bisa memperlambat aliran darah. Penyumbatan pada pembuluh darah bisa memicu komplikasi serius jika tidak segera dilakukan penanganan. Jadi, segera periksa ke rumah sakit apabila kamu mengalami sesak napas tiba-tiba, nyeri dada, sakit kepala, detak jantung cepat, penglihatan ganda, dan kelemahan atau mati rasa pada wajah atau bagian tubuh lainnya. Pengobatan di rumah sakit akan lebih mudah kalau kamu sudah download aplikasi Halodoc. Kamu bisa membuat janji dengan dokter di rumah sakit terdekat atau tanya jawab langsung dengan dokter spesialis seputar masalah kesehatan kapan dan di mana saja melalui aplikasi WebMD. Diakses pada 2020. A Visual Guide to Vein and Artery Diakses pada 2020. Artery vs. Vein What’s the Difference?Medical News Today. Diakses pada 2020. Artery vs. Vein What are the Differences?
Sakitpunggung dapat disebabkan karena adanya gangguan pada pembuluh arteri, dengan mengkonsumsi makanan nabati, pembuluh arteri menjadi bersih dari endapan kolesterol. Kelebihan kolesterol mengakibatkan penyumbatan, yang dapat menimbulkan stroke dan seranganpenyakit jantung koroner.
. a1ys4mczp5.pages.dev/817a1ys4mczp5.pages.dev/823a1ys4mczp5.pages.dev/794a1ys4mczp5.pages.dev/639a1ys4mczp5.pages.dev/727a1ys4mczp5.pages.dev/494a1ys4mczp5.pages.dev/970a1ys4mczp5.pages.dev/788a1ys4mczp5.pages.dev/322a1ys4mczp5.pages.dev/228a1ys4mczp5.pages.dev/19a1ys4mczp5.pages.dev/150a1ys4mczp5.pages.dev/957a1ys4mczp5.pages.dev/549a1ys4mczp5.pages.dev/999
anemia lokal yg disebabkan penyumbatan arteri